Chondro 102 - Perawatan Chondro 2 (Enclosure/Kandang)

Setelah kita bahas dasar-dasar di Chondro 101, sekarang kita masuk ke tahap berikutnya: perawatan harian dan setup kandang untuk Morelia viridis alias Chondro. Topik ini sangat penting karena sukses atau gagalnya Chondro bertahan (dan berkembang) di tangan kita banyak ditentukan dari enclosure dan cara kita merawatnya.

Langsung aja, kita bahas dari awal ya :


1. Aklimatisasi dan Karantina

Setiap kali kamu baru dapet Chondro—baik beli dari breeder lokal, kawan komunitas, tukeran,  atau bahkan tangkapan alam/WC—langkah pertama adalah aklimatisasi dan karantina.

Kenapa penting?

  • Chondro yang baru datang pasti stress. Walau dia terlihat "diam aja", dia tetap butuh waktu buat adaptasi dengan lingkungan barunya.
  • Karantina ini jadi waktu buat kamu observasi: ada tanda-tanda penyakit kah? Nafsu makannya    bagaimana? Ada parasit eksternal? dll.
  • Untuk Chondro CB dan long term captive, waktu karantina minimal 30 hari, idealnya 60 hari. Tempatkan di enclosure sederhana, steril, dengan kontrol suhu dan kelembapan yang stabil.
  • Untuk Chondro tangkapan alam/wild caught (WC) tidak bisa disamakan dengan Chondro yang sudah lama dipelihara. Butuh penangangan khusus karena kondisi Chondro WC bisa sangat beragam dan sebagian besar dari mereka tidak dalam kondisi terbaik. Pembahasan terkait ini akan saya berikan pada postingan terpisah.

Selama masa ini, sebaiknya hindari aktivitas handling dan jangan terlalu sering mengambil foto. Berikan waktu bagi ular untuk benar-benar beradaptasi dan merasa nyaman di lingkungan barunya.


2. Enclosure atau Kandang

A. Neonate/ baby/ hatchling

Untuk baby atau hatchling, saran saya pakai kotak plastik transparan (ukuran 3-5L) dengan ventilasi yang cukup. Simple is best.

  • Gunakan tisu sebagai substrat (mudah dibersihkan). Koran bekas pun tidak masalah. 
  • Sediakan wadah air kecil.
  • Perch bisa dari hanger plastik, sumpit bambu, material maket PVC tube 5mm, dan sejenisnya.
  • Tempatkan di rak atau area dengan suhu stabil (28–29°C).

Kenapa tidak langsung menggunakan kandang kaca? Karena ukurannya biasanya terlalu besar untuk Chondro neonate, sehingga lebih sulit untuk mengontrol suhu dan kelembapan secara optimal.


B. Juvenile

Mulai usia 6–12 bulan, kamu bisa pindahkan ke enclosure sedikit lebih besar:

  • Ukuran ideal: Box min.10L
  • Tetap pakai sistem sederhana, tapi kamu bisa mulai eksperimen dengan substrat alami seperti cocopeat jika ada niat.
  • Perch bisa diperbesar diameternya. 
  • Ventilasi dan sirkulasi udara tetap harus baik, tapi jangan terlalu terbuka agar kelembapan tetap terjaga.


C. Adult

Chondro dewasa butuh kandang yang lebih "mapan" :

  • Ukuran rekomendasi: 60 x 40 x 40 cm (mininum 50L)
  • Ventilasi yang baik pada bagian sisi samping atas. Bisa juga ditambahkan inlet ventilasi di sisi bawah untuk cross sectionnya.
  • Pakai pintu sliding (lebih aman buat handling).
  • Perch minimal 2 titik, bisa dari kayu, paralon pvc, dll. Harus diperhatikan adalah ukuran dari perch tersebut. Maksimal adalah 3/4 dari lingkar perutnya yang terbesar atau kamu bisa lihat saat dia melingkar pada suatu perch, sisi perut bagian muka sebaiknya menyentuh sisi perut bagian belakangnya.
  • Kamu bisa dekorasi lebih banyak di dalam kandang, tapi tetap utamakan fungsional.

Saya hanya menggunakan Container Box ukuran 100L (60x40x40) food grade sebagai kandang untuk Female (utama) dan beberapa male yang ukurannya besar. Sebagian besar male, saya menggunakan container box transparan ukuran 52L. 


D. Lighting

Chondro bukan hewan yang butuh UVB, tapi tetap butuh siklus siang-malam. 

  • Gunakan LED strip atau lampu neon 12 jam nyala, 12 jam mati jika diperlukan.
  • Hindari lampu panas (seperti halogen) langsung di dalam enclosure.
  • Jika kamu pakai ruangan khusus, cukup pencahayaan umum yang punya siklus teratur.

Saya pribadi tidak menggunakan lampu UVB di kandang dan hanya mengandalkan cahaya matahari yang masuk ke ruangan sebagai efek siklus siang-malam bagi mereka. Jemur menjemur GTP sama sekali tidak pernah saya lakukan.


E. Temperature (Suhu)

Kunci utama dalam perawatan Chondro adalah menjaga suhu yang stabil.

  • Suhu ideal berkisar antara 27–29°C pada siang hari, dan turun menjadi 25–26°C di malam hari.
  • Hindari suhu yang melebihi 31°C, karena dapat menyebabkan stres dan dehidrasi.
  • Gunakan thermostat atau thermo-hygrometer dengan akurasi yang baik—jangan hanya mengandalkan perkiraan.

Jika Anda tinggal di wilayah tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, suhu kamar biasanya sudah cukup memenuhi kebutuhan suhu dasar Chondro-mu.

Untuk memastikannya, kamu bisa cek temperatur tahunan di daerah kamu melalui link ini : The Weather Year Round Anywhere on Earth - Weather Spark.


F. Substrat/Alas Kandang

Substrat itu tergantung usia dan preferensi kamu:

  • Baby: tisu (praktis dan mudah bersih).
  • Juvenile & Adult: kertas koran bekas, cocopeat, sabut kelapa, sphagnum moss, forest bark, atau campuran organik lainnya.
  • Harus bisa tahan lembap tapi tidak terlalu basah.
  • Ganti substrat minimal 2 minggu sekali, atau spot cleaning setiap ada kotoran.

Saya pribadi paling favorit adalah menggunakan bahan kertas koran. Mudah diaplikasikan dan harga cukup murah. Kertas tersebut sudah saya potong sesuai ukuran lantai enclosure GTP. Untuk GTP baby, tissue meja makan tetap mejadi favorit saya.


G. Perch

Chondro adalah spesies ular arboreal, yang secara alami hidup dan beraktivitas di atas pohon. Karena itu, perch (tenggeran) bukan sekadar aksesoris, melainkan elemen vital dalam kehidupannya sehari-hari. Perch ideal harus disesuaikan dengan ukuran tubuh ular—diameternya sebaiknya maksimal sekitar ¾ dari diameter terbesar dari tubuh si Chondro. Ukuran ini memungkinkan ular untuk melingkar dengan stabil dan tetap menjaga postur alami tanpa risiko cedera. Disarankan untuk menyediakan setidaknya dua level perch: satu di bagian atas enclosure sebagai area istirahat utama, dan satu lagi di tengah sebagai alternatif saat berpindah tempat. Tambahan perch vertikal sangat ideal mengikuti kondisi aktual di habitat aslinya. 

Pastikan perch dipasang dengan kokoh dan tidak mudah bergoyang, karena kestabilan sangat penting bagi rasa aman ular. Untuk material, Anda bisa menggunakan batang kayu alami (yang telah dibersihkan dan disterilkan), pipa PVC, atau jungle vine buatan yang banyak dijual di toko online. Hindari bahan yang terlalu halus atau berpori, karena bisa menimbulkan gesekan berlebih atau menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Karena Chondro cenderung diam berjam-jam melingkar di satu tempat, perch yang nyaman dan aman sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik maupun psikologisnya.


3. Handling GTP (Do and Don’ts)

Chondro, atau Green Tree Python, adalah spesies ular arboreal yang memang diciptakan untuk dinikmati keindahannya secara visual, bukan untuk dijadikan hewan peliharaan yang sering disentuh atau digendong. Mereka memiliki sifat defensif yang kuat dan tidak terlalu toleran terhadap interaksi fisik yang berlebihan, terutama jika tidak dibiasakan sejak dini. Seringkali, pemilik pemula keliru memperlakukan Chondro seperti reptil jinak lain yang bisa diajak berinteraksi secara langsung, padahal hal ini justru dapat menyebabkan stres pada ular dan berujung pada gangguan perilaku maupun kesehatan. Sebagai hewan display, pesona utama Chondro terletak pada warna tubuhnya yang eksotis serta cara mereka melingkar di cabang, yang menjadi daya tarik utama di dalam kandang. Oleh karena itu, pendekatan terbaik dalam memelihara Chondro adalah dengan menghargai mereka dari kejauhan—mengagumi, bukan membelai.

Untuk kondisi tertentu yang mengharuskan penanganan langsung terhadap Green Tree Python (GTP), seperti saat pemeriksaan kesehatan, pembersihan enclosure, atau pemindahan ke tempat baru, tentu ada metode yang bisa dilakukan dengan aman. Penanganan ini harus dilakukan secara hati-hati, mengingat GTP memiliki karakter defensif dan mudah stres. Metode aman yang dapat digunakan antara lain dengan menggunakan hook (tongkat ular) untuk memindahkan tubuh ular ke tangan secara perlahan, atau dengan memegang perch tempat ular bertengger agar tetap merasa aman tanpa kontak langsung. Selain itu, waktu terbaik untuk melakukan handling adalah pada siang hari ketika GTP lebih pasif dan tidak responsif, sehingga lebih mudah diprediksi pergerakannya. Meskipun metode ini dapat diterapkan, tetap disarankan untuk meminimalkan frekuensi handling guna menjaga kenyamanan dan kesehatan jangka panjang si ular.

Do:

  • Lakukan penanganan hanya jika diperlukan, seperti saat memindahkan ular ke enclosure baru, membersihkan kandang, atau melakukan pemeriksaan kesehatan.
  • Gunakan hook saat memindahkan ular. Bukan karena mereka agresif, tetapi untuk memberikan rasa aman, baik bagi ular maupun keeper.
  • Jika perlu melakukan handling, usahakan dilakukan pada siang hari saat ular dalam kondisi lebih tenang dan tidak terlalu aktif.

Don’t:

  • Hindari memegang ular secara langsung dengan tangan, terutama pada malam hari ketika mereka sedang aktif dan lebih sensitif terhadap rangsangan.
  • Jangan terlalu sering mengganggu—Chondro bisa mengalami stres akibat interaksi berlebihan.
  • Jangan memaksa mengangkat mereka langsung dari perch. Bila harus dipindahkan, lebih baik angkat perch-nya sekaligus untuk menjaga kenyamanan ular.


------------------

Merawat Chondro mungkin terlihat rumit pada awalnya, namun sebenarnya cukup sederhana asalkan kita memahami kebutuhan dasarnya. Fokus utama yang perlu dijaga adalah kestabilan suhu, kelembapan, dan lingkungan yang aman. Jika ketiga aspek ini dapat terpenuhi secara konsisten, Chondro Anda akan tumbuh sehat dan berumur panjang.

Sampai di sini dulu pembahasan untuk Chondro 102. Pada seri berikutnya, kita akan masuk ke topik tentang pola makan dan pertumbuhan. Jangan lewatkan, ya!